(Artikel diturunkan dari Bandung Bergerak) Nama Antonio Gramsci bukanlah nama yang terlalu asing dalam dunia pemikiran di Indonesia. Pandangannya tentang hegemoni kultural banyak digunakan untuk membaca beraneka pengaruh budaya yang ditanamkan oleh kelas yang lebih berkuasa ( ruling class ) sehingga diterima seolah-olah sebagai norma umum atau bahkan sesuatu yang “kodrati”. Gramsci menulis sekitar tiga ribu halaman dalam kumpulan esai yang dijuduli Quaderni del carcere atau diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi The Prison Notebooks . Gramsci memang menulis dari balik jeruji penjara. Sejak bulan November 1926 hingga meninggalnya tahun 1937, Gramsci berstatus sebagai tahanan politik akibat dikenal keras mengritik rezim fasisme Musollini. Gramsci, yang lahir tahun 1891 di Sardinia, Itali, meninggal dalam usia 46 tahun di Roma akibat kesehatannya yang terus merosot sejak ditahan. Dalam The Prison Notebooks tersebut, ada sejumlah problem yang dituliskan oleh Gram...
19 Ramadhan 1434 H
For a Few Dollars More (1965) adalah film yang disutradarai oleh Sergio Leone dan merupakan bagian kedua dari trilogi yang disebut sebagai Dollars Trillogy - yang pertama berjudul A Fistful of Dollars, yang ketiga berjudul The Good, The Bad, and The Ugly-. Trilogi yang ketiganya menampilkan Clint Eastwood sebagai Koboi Tanpa Nama tersebut sering disemati label genre bernama spaghetti western. Spaghetti western berarti film "koboi rasa Italia" -merujuk pada kualitas film koboi yang mumpuni seringkali justru ada di tangan sutradara Italia daripada Amerika!-. Ketiga film tersebut selain dikenal karena akting Eastwood yang epik, juga disebabkan oleh musik garapan Ennio Morricone yang untuk ukuran masa itu terbilang mutakhir.
For a Few Dollars More, sebagaimana film koboi pada umumnya, tidak punya cerita yang istimewa. Isinya seputar uang, bandit, perempuan, sheriff, pembunuh bayaran, serta adegan tembak-tembakan. Ceritanya adalah tentang dua orang koboi, Monco (Clint Eastwood) dan Kolonel Douglas Mortimer (Lee Van Cleef) yang bekerjasama untuk menangkap penjahat bernama El Indio dengan iming-iming hadiah $ 10.000. Mereka berdua berpikir, bahwa untuk mengalahkan El Indio dan empat belas anak buahnya, harus ada yang menyusup dari dalam dan menjadi bagian dari geng bandit tersebut. Akhirnya Monco yang diputuskan untuk menjadi penyusup di geng El Indio dan berpura-pura untuk ikut serta membobol bank di El Paso.
Spaghetti western barangkali tidak mempunyai titik berat pada cerita. Para sutradara Italia ini semisal Sergio Leone dan Sergio Corbucci (Django) sangat lihai menampilkan aksi-aksi koboi dengan dramatis dan heroik. Cara Leone dalam membangun suspens sebelum gun fight digelar adalah ciri khas yang barangkali hanya terjadi di film-film "koboi rasa Italia". Kita tahu Leone sangat terinspirasi oleh bagaimana Akira Kurosawa menyutradarai sekumpulan film samurai yang adegan demi adegannya tersajikan dengan amat puitik. For A Few Dollars More sekilas seperti film murahan yang tidak punya tempat di sinema hari ini yang penuh dengan kompleksitas cerita dan permainan visual yang ruwet. Tapi sebenarnya karya Leone tersebut punya karakteristik yang tak tergantikan.
Rekomendasi: Bintang Empat
Comments
Post a Comment