Skip to main content

Pulih

  Jalan beberapa hari jaga, saya mulai bosan. Rasanya berat sekali menunggui dagangan yang pembelinya terhitung sedikit. Lebih menderita lagi jika melihat barang dagangan sebelah lebih ramai dibeli. Hal yang menjadi hiburan adalah menulis terus menerus, supaya tidak terlihat bengong. Supaya tidak mati gaya.  Beberapa hari yang lalu, pas hari awal-awal saya mulai jaga, tiba-tiba saya punya keberanian untuk posting foto di Instagram. Setelah itu mulai merambah ke Facebook, lalu mulai semangat untuk posting sejumlah story di Instagram, mulai dari tentang jalannya kasus sejauh ini sampai kegiatan sehari-hari. Entah keberanian dari mana, tiba-tiba saya mem-posting story tentang tulisan-tulisan yang diturunkan dari berbagai website. Saya menuliskan, "Siapa yang mau tulisan saya? Gratis, akan saya kirimkan via e-mail". Ternyata banyak juga yang menginginkan tulisan-tulisan itu, ada lebih dari 90 orang.  Kemudian saya terpikir untuk membuat grup lagi, bersama orang-orang yang bisa di

30hari30film: 8 1/2 (1963)

26 Ramadhan 1433



8 1/2 adalah film yang digarap oleh sutradara legendaris asal Italia, Federico Fellini. 8 1/2 juga menunjukkan suatu perubahan gaya penyutradaraan Fellini dari yang tadinya penganut neo-realis menjadi agak surealistik. 8 1/2 tidak lain adalah semacam renungan tentang karir sutradara Fellini sendiri. Angka 8 1/2 adalah jumlah total film yang sudah ia garap (cara penghitungannya seperti ini: enam film berdurasi panjang, dan tiga film berdurasi pendek. Yang berdurasi pendek ia hitung sebagai setengah). Film 8 1/2 juga menginspirasi banyak film yang mengambil gaya tutur surealistik dan mencoba memvisualisasikan alam bawah sadar seperti film-film Hollywood yang cukup baru semisal Synecdoche (2008) dan Nine (2009). Khusus film Nine, bahkan ia menjadi semacam remake film 8 1/2 dengan gaya yang lebih musikal dan spektakuler.

8 1/2 berpusat pada sutradara kenamaan bernama Guido Anselmi (Marcello Maestroianni) yang tengah disorot karena sedang dalam proses pembuatan film yang cukup heboh bertemakan science-fiction. Namun Guido tidak bahagia. Ia sesungguhnya tidak mempunyai cukup inspirasi untuk menggarap film ini. Akhirnya, dalam rangka mencari inspirasi, Guido menggali masa kecilnya. Tidak hanya itu, ia juga berkonsultasi dengan pendeta. Yang paling menarik tapi juga sekaligus menjadi problem bagi inspirasinya, adalah kenyataan bahwa Guido mencari ide dari wanita-wanita cantik. Wanita-wanita cantik memberi dilema karena kadang Guido tak sanggup memisahkan antara hasrat dan profesionalisme - Selain dari dilema karena Guido punya istri setia bernama Luisa (Anouk Aimée). Waktu menuju shooting hari pertama semakin dekat, namun Guido semakin tidak punya arah mau dibawa kemana film ini.

Cerita yang sederhana? Mungkin iya. Namun yang digali Fellini bukanlah kompleksitas skenario, melainkan bagaimana ia hendak mengangkat keresahan sang sutradara dalam bentuk visual. Maka itu, film 8 1/2, jika tidak memandangnya dalam kacamata sureal, akan sangat aneh dan barangkali sulit dipahami. Jika film semacam ini diciptakan dalam gambar berwarna, tentu saja tidak terlalu sulit untuk membuat distingsi antara mimpi dan realita. Namun Fellini -yang membuat kita mesti sepakat bahwa dia adalah seorang sutradara jempolan- memberi kesan surealistik itu dalam teknologi gambar yang masih hitam putih. Membuat ia mesti sangat piawai memainkan komposisi mulai dari musik (yang digarap dengan sangat apik oleh Nino Rota) hingga teknik montage yang menawan -simak bagaimana Guido melemparkan ingatannya pada masa kecil ketika ia bermain bersama teman-temannya, menyaksikan tarian dari pelacur bernama Saraghina-. Film ini brilian, berteknik tinggi, dan penting.

Rekomendasi: Bintang Lima

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kelas Logika: Kerancuan Berpikir (Informal)

 Dalam keseharian kita, sering didapati sejumlah pernyataan yang seolah-olah benar, padahal rancu dan sesat. Kerancuan dan kesesatan tersebut disebabkan oleh macam-macam faktor, misalnya: penarikan kesimpulan yang terburu-buru, penggunaan kata yang bermakna ganda, penekanan kalimat yang tidak pada tempatnya, pengaruh orang banyak yang menyepakati sebuah pernyataan sebagai benar, dan lain sebagainya.    Dalam ranah ilmu logika, kerancuan dan kesesatan diistilahkan dengan fallacy (jamak: fallacies ). Fallacy ini amat banyak ragamnya, dan di tulisan ini akan disebutkan fallacy yang sifatnya informal. Formal fallacies adalah kerancuan yang dihasilkan dari kesalahan dalam aturan silogisme, penalaran, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informal fallacies (atau disebut juga material fallacies ) adalah kerancuan yang dihasilkan dari kekeliruan memahami konsep-konsep yang lebih mendasar seperti terma, definisi, dan pembentukan premis itu sendiri.  1. Kerancuan dalam Berbahasa  1

Gin

GIN Gingin Gumilang pernah menjadi mahasiswa di kelas waktu saya masih mengajar di Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran. Saya lupa tahun berapa itu, mungkin sekitar tahun 2010 atau 2011. Gin, begitu dipanggilnya, duduk di pojokan, orangnya pendiam, tetapi saya tahu di kepalanya menyimpan banyak pemikiran. Suatu hari, saya mengumumkan di kelas bahwa akan ada konser gitar klasik di IFI Bandung dan tentu saja, saya hanya berbasa-basi saja, tidak berharap kalau mereka, yang umumnya kost di Jatinangor, akan datang ke Bandung hanya untuk menonton gitar klasik. Ternyata ada satu orang yang datang ke IFI, ya Gin itulah. Sejak itu saya terkesan. Rupanya wawasannya juga luas. Saya ingat ia tiba-tiba membicarakan Freud di kelas, di tengah mahasiswa-mahasiswa yang yah, duduk di sana hanya berharap bisa lulus saja, tanpa peduli ilmu apa yang didapat. Saya kemudian terpikir, rasanya tepat kalau Gin diajak bergaul lebih luas, keluar dari "sangkar" yang membuat

Puisi Penjudi

  Sejak SD kutahu berjudi itu dilarang Dari Qur'an sudah jelas judi dibilang haram Orang bijak bilang tiada manusia kaya karena judi Rhoma Irama menegaskan judi merusak pikiran Tapi tidakkah Tuhan jua yang menciptakan ketidakpastian? Tidakkah Tuhan jua yang memaksa kita mengundi? Tidakkah Adam turun ke dunia karena ia main judi? Buah khuldi: jauhi atau makan Ia putuskan yang nomor dua Lantas ia turun ke bumi, melahirkan kita-kita ini Keturunan seorang penjudi Lalu jikalau memang iya tak ada yang kaya karena judi Maka tanyakan pada pemilik motor Tiger itu Yang ia menangkan ketika jadi bandar empat tahun lalu Sekarang motornya sirna, rusak hancur dalam suatu petaka Ia kembali naik angkot seperti nasibnya sebelum pesta sepakbola Para tetua bilang, "Lihat, hasil judi, dari tanah akan kembali ke tanah" Tapi si pemuda mesem-mesem dalam hati Ada keyakinan yang ia pendam dalam-dalam Bahwa setidaknya dalam suatu percik hidupnya Ia pernah naik motor Tiger Pernah merasakan gelegak k